Selasa, 26 September 2017

Rabu, 27 Maret 2013

Senin, 13 Februari 2012

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR


PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.

Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk

Ragam Arsitektur
-       Dibangun oleh manusia  sejak zaman primitif di pohon, di gua  sd zaman moderen sekarang.
-       Oleh makhluk lain sebagai tempat tinggal, seperti burung, serangga, dll

Arsitektur à naluri makhluk hidup untuk tempat tinggal, termasuk binatang yg disebut “sarang”

Arsitektur : MANUSIA >< BINATANG
- MANUSIA
Yang dibuat manusia mempertimbangkan: Fungsionalnya, Penyesuaian dan daya tahan terhadap alam,  Pemilihan bahan.
- BINATANG
Arsitektur yg dibuat binatang tidak berubah, tidak berkembang, karena binatang tidak memiliki budaya.

Pemakaian Arsitektur
Ada sejak manusia pertama ada di bumi dg tujuan untuk melindungi diri dari: alam,  binatang,  kelompok lain. Yang terus berkembang  sejalan dg perkemb peradaban dan budaya,  iptek,  dan kebutuhan (kauntitatif atau kualtatif).

Selayang Pandang Arsitektur
Arsitektur adalah hasil dari “dialog” manusia dengan lingkungannya serta budayanya. Sejarah mencatat beberapa peninggalan sejarah seperti :
-       Piramid yang dibangun pada masa Fir’aun di Mesir,
-       Kuil Parthenon yang didirikan sebagai tempat persembahan bagi Dewi Athena di Yunani,
-       Bangunan Colosseum sebagai tempat bertarung para Gladiator di Roma, Italia

dan masih banyak lagi peninggalan sejarah arsitektur yang tak ternilai harganya. Pada masa lampau banyak raja, kaum bangsawan, maupun orang-orang berpengaruh yang membuat monumen-monumen untuk diri mereka sendiri. Mereka ingin dikenang bahwa mereka telah mencapai “sesuatu yang besar” melebihi orang lain di jamannya.

Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, dan ia merupakan ungkapan fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan waktu tertentu. Dari dahulu sampai sekarang bahkan yang akan datang, arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk semakin kompleks, sejalan dengan perkembangan peradaban dan budaya termasuk ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Sejarah perkembangan arsitektur mencakup dimensi ruang dan waktu yang sukar ditentukan batasnya. Dan untuk mempermudah di dalam mempelajarinya, suatu karya arsitektur dibedakan menurut ciri-ciri bentuk dan karakter arsitektural dalam kurun waktu tertentu. Pengelompokan-pengelompokan perkembangan arsitektur antara lain adalah: primitif, tradisional, klasik barat, dan modern.
Kebudayaan sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur, mencakup interaksi antar kebudayaan manusia dengan alam, dalam hal ini termasuk iklim, topografi, dan faktor lingkungan lainnya. Oleh karena itu dalam mempelajarinya, dibagi ke dalam periode, tempat, siapa, atau masyarakat mana yang membangun.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MENURUT
CIRI BENTUK DAN KARAKTER ARSITEKTURNYA
1.     PRIMITIF  masy. Terisolir, tanpa pengaruh luar
Berkehidupan tergantung kepada alam (sejak masa awal munculnya masyarakat yang menata diri dalam lingkungan – manusia sebagai subordinasi alam).
Contoh : Mesir, Mesopotamia, Persia, Cina, India, Indian

2.     TRADISIONAL Memiliki aturan yang digunakan secara turun temurun. masy. Agraris. (sejak manusia di dunia mulai membangun tata cara hidup yang sesuai dengan keadaan. Lingkungan sebagai mitra) tradisional merupakan konteks yang menyangkut pewarisan budaya kepada generasi di bawahnya.
Contoh : Arsitektur Indonesia, Jepang.

3.     KLASIK Bentuk diilhami ilmu pengetahuan, matematik, ukur ruang. Berlangsung sejak zaman Yunani ribuan taun sebelum masehi. (suda berdasarkan teori dan ilmu pengetahuan, ilmu alam, matematika, ilumu ukur sudut, termasuk teori keindahan dan seni )
Contoh : Yunani, Romawi

Arsitektur klasik aadalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir.
Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang

4.     MODERN Revolusi industri 19, bentuk simplitis, jujur (sejak manusia di dunia mulai mengenal modus industri, yang cenderung menjadikan alam sebagi obyek eksploitasi) Perkembangan dari Kalsik Barat  secara revolisuional sejalan dengan Revolusi Industri awal abad 19 (perubahan pola hidup & pikir)




Perkembangan Arsitektur Berdasarkan pendekatan Sinkronik – Diakronik
1.     Arsitektur Pra Peradaban
2.     Arsitektur Kuno
3.     Arsitektur Klasik (Barat)
4.     Arsitektur Abad Pertengahan
5.     Arsitektur Era Pencerahan
6.     Arsitektur Islam
7.     Arsitektur Masa revolusi Industri
8.     Arsitektur Modern
9.     Arsitektur Post Modern

Arsitektur Modern Barat
Disebut Modern-Barat karena pola pikir dan hidup lahir, tumbuh, dan berkembang di mulai
dari Barat atau Eropa sejak abad 16. Kehidupan pertanian klasik, tradisonal dengan proses
langsung dan sederhana mulai ditinggalkan dengan ditemukannya alat-alat produksi,
perhubungan dan komunikasi yang lebih maju.
Sejak jaman Renaissance, perkembangan arsitektur modern sudah dimasukkan dalam jaman
modern. Masa ini di mulai dengan konsep-konsep baru dari Italia sejak abad XV disebut
“modern” ditandai dengan adanya percampuran antara Gothik dan Renaissance melanda
Eropa hingga masa Neo-Klasik, dinamakan Post Renaissance abad 19.
Pada abad 19, meskipun unsur dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan,
konsep dasarnya sudah tidak diterapkan lagi. Masa berakhirnya arsitektur klasik terjadi sejak
revolusi industri di Inggris, sehingga menimbulkan revolusi sosial-ekonomi, tidak hanya
melanda Eropa tetapi seluruh dunia.
Dalam arsitektur, perubahan mendasar terjadi antara lain dalam ornamen atau hiasan
ditempatkan dalam perspektif lebih bebas dibandingkan dengan struktur dan ruang. Hiasan hiasan
untuk keindahan dalam arsitektur klasik masih tetap menjadi aspek penting dalam masa
akhir arsitektur klasik ini, akan tetapi pencampuran berbagai gaya, konsep dan hiasan terlihat
sangat menonjol.
Akhir arsitektur klasik disusul dengan timbulnya gaya Eklektikisme, yang berarti mengambil
unsur-unsur terbaik, digabung, dan disusun ke dalam satu bentuk tersendiri. Setelah masa itu,
dunia arsitektur berkembang lebih cepat dimulai dari modernisme awal, fungsionalisme,
internasionalisme, kubisme hingga post-modern.                   

Masa Perkembangan Arsitektur Barat
Jaman Antik – Pertengahan – Renaissance – Modern – Pertengahan Akhir
• YUNANI (3000SM-30SM)
• ROMAWI ETRUSCAN (750SM-100SM)
• ROMAWI (300SM-365)
• KRISTEN MULA (318-800)
• BYZANTIUM (330-1453)
• ROMANIKA (abad XIV-XVI)
• GOTIK (abad XII-XVI)
• PERTENGAHAN AKHIR (abad XII-XVI)
• RENAISANS (abad XIV-XIX)
• NEO-KLASIK / Post Renaisans (abad XVIII-XIX)
• AMERIKA/KOLONIAL (abad XVIII-XIX)
• NEO-KLASIK / EKLEKTIK (abad XVIII-XIX)
• MODERN MULA (akhir abad XIX-1910-an)
• FUNGSIONALISME
• KUBISME
• MODERN PERTENGAHAN (1920-1950-an)
• INTERNATIONAL-STYLE
• MODERN AKHIR: (1960-an) BRUTALISME
• POST MODERN/ KONTEMPORER (1970- kini)

Arsitektur & Budaya
Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi hasrat manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini adalah sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu bentuk arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia
memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan lain-lain tetapi bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja misalnya. Sebaliknya juga, kebudayaan mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di Bali banyak terdapat pura tetapi di Jawa banyak terdapat masjid. Hal ini bisa terjadi karena agama di Bali adalah Hindu Bali sedangkan di Jawa sebagian besar menganut agama Islam.

Ciri Budaya Arsitektur
Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang terlibat dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut. Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu masyarakat maka lambat laun akam mengenali cirri budaya masyarakat tersebut.

Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik
·         Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu.
·         Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace
·         dan ruang dalam ( interior speace ).

Tujuan Arsitektur
·         Sebagai tempat bernaung guna dari binatang buas, angin , hujan, salju, panas.
·         Memberi rona bagi kegiatan tertentu
·         Menyatakan status / kekuasaan
·         Menampilkan dan mendukung keyakiinan suatu desain.
·         Menyampaikan informasi yang sifatnya spiritual, kosmologis, status, kekuatan.
·         Menetapkan identitas pribadi dan kelompok.
·         Mengkiaskan siatem-sistem nilai budaya. Mis : alun-alun di Jawa : bagian kiri mengkiaskan nilai budaya yang spiritual (halus) dengan adanya masjid, dan di sebelah kanannya mengkiaskan nilai hari-hari (kasar) dengan adanya pasar.
·         Memisahkan wilayah ( pemisahan ruangan). Misalnya daerah umum & pribadi, daerah suci & duniawi, daerah depan & belakang, daerah untuk pria & wanita.

video iklan STIE - STT Pelita Bangsa

analogi tentang arsitektur